PNS di LPDP 2019


Siapa yang pe en es coba ngacung?

Nah diantara kalian para pe en es, siapa yang tau tentang Beasiswa LPDP coba ngacung?


(Sumber: google.com)


Dari sekilas survei ke beberapa teman sesama PNS, banyak yang cuma sekedar tau apa itu LPDP. LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.  Yes, LPDP adalah beasiswa S2 dan S3. Yes, LPDP merupakan ‘side project’ dari Kementrian Keuangan. Tapi kalo saya tanya apa aja yang didapatkan? Hampir semua teman sesama PNS yang saya ajak diskusi jarang bisa kasih gambaran yang tepat.

Cuma ada satu orang temen  PNS, emak dengan dua anak,  cumlaude statistik ITS, yang mampu menjelaskan detail apa yang saya bisa dapat dari LPDP. The most motivating statement come from her. Ditambah beberapa alasan lain membuat saya makin pengen ikut seleksi beasiswa LPDP.

Yang paling pertama dan utama, ya karena LPDP fully funded alias akan membiayai seluruh aspek perkuliahan kita. Mulai dari uang semesteran (BOP), uang bulanan  (Living Allowance), Transportasi (jika kampus tujuan berbeda lokasi dengan domisili), uang pindah (Settlement Allowance), Uang Tesis dan disertasi, biaya mengikuti  seminar internasional baik dalam negeri maupun luar negeri, biaya kesehatan, dll. Lengkap kan? and believe me, it has more significant amount than any other scholarship dari dalam negeri. Dan prestis nya gak kalah saing juga dengan beasiswa dari luar negeri hehe

Yang kedua, karena  beasiswa LPDP menyediakan banyak pilihan kampus dan prodi. Kampus dan Prodi yang disediakan tahun ini memang makin sedikit, tapi memang sudah disortir, yaitu kampus dengan akreditasi A dan prodi yang juga terakreditasi A. Untuk kampus luar negeri pun dipilih berdasarkan world rank nya. They give us the best options to be choosed.

Berikutnya karena menurut saya beasiswa ini terorganisir sekali, mulai dari saat kita dinyatakan sebagai penerima beasiswa atau awardee, sampai setelah kita selesai kuliah. Setelah dinyatakan lolos seluruh tahap seleksi LPDP, awardee  akan dikumpukan dalam satu kegiatan bernama Persiapan Keberangkatan atau PK. Kegiatan ini wadah untuk saling mengenal dan bonding bagi para awardee.

Dari sini juga kita bisa punya banyak link, kenalan, dan teman dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, minat, dan kampus studi tujuan yang berbeda. Dijamin yang kalian temui bukanlah orang yang cuma sekedar pinter, tapi juga punya banyak hal positif lain yang bisa bikin kita amazed.

Setelah selesai menjalani pendidikan pun, para awardee dikumpulkan dalam satu wadah alumni bernama Mata Garuda. Organisasi ini banyak melakukan dan menaungi program-program kemasyarakatan dalam berbagai bentuk yang dikelola bersama. Ada banyak divisi, di banyak wilayah. Satu bentuk wadah kontribusi  para awardee untuk Indonesia sendiri. Buat saya sih ini gak cuma keren, tapi sangat bermanfaat. LPDP bahkan menyediakan acara homecoming untuk para awardee di beberapa kesempatan.

Selain itu, LPDP tidak ada ikatan dinas dengan kementrian yang membidanginya. Artinya awardee  tidak wajib bekerja di kementrian terkait. TAPI wajib kembali dan bekerja di indonesia jika telah selesai kuliah di negara lain. Sayangnya untuk PNS biasanya ikatan dinas tetap berlaku di instansi masing-masing huehehe. Rata-rata masa bakti akan bertambah 2N+1. Begitu juga saya. Padahal utang masa bakti jaman kuliah di STIS aja belom kelar…………… haha

Banyak teman-teman saya yang sesama PNS, terutama di instansi saya,  gak tau seberapa panjang  proses yang harus dilewati untk mendapatkan beasiswa ini. Bahkan ada yang berpikir Beasiswa LPDP adalah beasiswa yang mudah (yang boneng aja bang L ). Ini yang akan saya coba ceritakan disini, di tiap tahap seleksinya untuk membantu teman-teman yang berminat daftar mendapatkan gambaran. Terutama dari kacamata PNS yang biasanya cuma tau beasiswa dari instansi masing-masing aja. Tapi kalian yang bukan PNS pun bisa ikut baca  karena pada dasarnya proses seleksi semua jalur adalah sama.

Saya juga termasuk dalam golongan PNS kurang informasi sebenernya.  Lulus di tahun 2014 dari jurusan Komputasi Statistik, menjadi CPNS di tahun yang sama kemudian berangkat ke  Maluku Utara dan menghabiskan masa muda saya yang gemilang disana selama kurang lebih empat tahun. Internet yang terbatas, pekerjaan yang numpuk, turun lapangan ke berbagai pulau menjauhkan saya dari segenap informasi pengembangan diri yang bisa saya dapet. Tapi niat di hati untuk melanjutkan S2 emang gak pernah padam.

Fast forward  saya dimutasi kembali ke Jakarta pada Oktober 2018. Saya langsung berniat mengumpulkan ‘modal’ buat S2. Mulai dari TOEFL, TPA, dan LoA yang semuanya udah saya ceritakan disini. Selanjutnya tentu yang harus saya cari adalah beasiswanya.

Sebenernya ada banyak beasiswa bagi PNS. Ada beasiswa internal dari instansi sendiri, Bappenas, Lemhanas, Dikti dll. Itu baru beasiswa dari dalam negeri sendiri. Kalo bicara beasiswa untuk umum dari luar negeri, ada banyak pilihan beasiswa lain seperti AAS, Chevening dll. Pokoknya kalo kalian rajin mencari referensi beasiswa, ada banyak banget. Tinggal pilih yang mana yang paling sesuai dan seniat apa kalian mau menjalankan prosesnya.

Pilihan saya beberapa bulan lalu adalah mengikuti dua seleksi beasiswa yaitu Kominfo dan LPDP. LPDP sebenernya hanya nyoba, test ombak doang istilahnya. Secara, saya aja baru tau LPDP itu apa saat mau daftar. Kemudian setelah pengumuman kedua beasiswa yang hanya berbeda satu hari (hiks), saya ternyata diterima oleh keduanya. Tapi melalui pertimbangan yang matang, saya memutuskan mengambil LPDP dan menolak Kominfo.  Kenapa?

Karena LPDP bersedia membiayai hingga 4 Semester sedangkan Kominfo hanya 3 semester L Ini serius saya baru tau setelah pengumuman. Mungkin sebelumnya saya agak kurang teliti. Agak gelisah gitu kalo dipepet cepet selesai. Mampu sih. Tapi  ada banyak target yang mau saya capai di kampus dan 3 semester itu kurang! haha.

Alasan lainnya, karena LPDP fully funded dan  Kominfo tidak fully funded. Beasiswa Kominfo selain membiayai uang semesteran, ‘hanya’ memberikan uang bulanan yang nominalnya honestly cuma cukup untuk uang makan. Kok itung-itungan sih? Kan masih dapet gaji? Hei, hidup itu pilihan. Nggak ada salahnya kok kita memilih yang terbaik yang bisa kita dapatkan. Toh  saya memilih LPDP pun LPDP juga memilih saya ehehehe

Dan masih ada aja yang nanya, emang PNS boleh ikut LPDP? boleh. Boleh banget. Malahan mulai  tahun 2019, Seleksi Beasiswa LPDP sudah memiliki jalur masuk khusus PNS yaitu Targetted Grup PNS/TNI/Polri. Ini menurut saya sangat menguntungkan. Karena artinya ada kuota khusus buat para PNS/TNI/Polri jadi gak harus bersaing bebas dengan yang reguler, dimana kebanyakan dari mereka adalah fresh graduate. Tapi…. memang persyaratan dan kualifikasi akademisnya disamakan dengan yang reguler.

Jadi biarpun kalian PNS/TNI/Polri, minimal IPK tetap harus 3.00, minimal TOEFL ITP  tetap harus 500 (jika kampus tujuan dalam negeri) dan harus ada surat izin atasan, surat rekomendasi dll dari pejabat bersangkutan di instansi kalian, minimal eselon 2. Untuk lebih jelasnya jalur apa aja yang tersedia bisa dicek di halaman ini.

Meski tiap tahun selalu ada perubahan sistem seleksi, secara umum ada 3 tahap seleksi beasiswa LPDP 2019, berlaku untuk seluruh jalur masuk kecuali PTUD (Perguruan Tnggi Utama Dunia) .  Pertama, Seleksi Administrasi. Kedua, Seleksi Berbasis Komputer. Ketiga, Seleksi Wawancara (Substantif). Beberapa perubahan sistem Seleksi Beasiswa  LDPD 2019 dibanding tahun sebelumnya yaitu:


  1.       Tahun-tahun sebelumnya, masih ada LGD (Leaderless Grup Discussion) di tahap Seleksi Substantif LPDP tahun 2019  ini tidak ada
  2. Tahun-tahun sebelumnya tidak ada jalur targetted Grup yang bermacam-macam cabangnya, tapi pada Seleksi LPDP tahun 2019 ini ada banyak sekali jalur masuknya. Bisa kalian download booklet masing-masing program di halaman ini. 
  3. Tahun-tahun sebelumnya Seleksi Substantif LPDP untuk wawancara hanya satu sesi, pada Seleksi Substantif LPDP 2019 tahun ini ada dua sesi wawancara. (mabok, mabok dah lu)
  4. Tahun-Tahun sebelumnya, bagi mereka yang lulus Seleksi Beasiswa LPDP baru bisa mulai kuliah paling cepat setahun setelah dinyatakan sebagai penerima beasiswa. Tapi pada Seleksi Beasiswa LPDP tahun 2019 ini, dibagi beberapa tahap dimana tahap 1 disediakan khusus untuk mereka yang akan mulai kuliah pada tahun 2019 ini juga (paling cepat Agustus 2019). Nah jalur inilah yang saya ikuti. Persyaratannya, selain persyaratan umum Seleksi Beasiswa LPDP, juga wajib sudah memiliki LoA dari kampus tujuan. Jadi emang disediakan khusus bagi yang ready to go, baik kampus tujuan dalam negeri maupun luar negeri.

Keseluruhan seleksi bisa memakan waktu beberapa bulan. Khusus yang saya ikuti kali ini, (tahap 1 wawancara 1, untuk para pemegang LoA) mungkin bisa dibilang sedikit lebih dipercepat prosesnya. Total prosesnya mulai dari saya daftar hingga ditetapkan menjadi awardee adalah 4 bulan.

Sebagai gambaran, seleksi Beasiwa LPDP 2019 tahap 1 dibuka di tanggal 10 – 31 Mei. Pengumuman Seleksi Administratif di  14 Juni 2019. Kemudian Seleksi Berbasis Komputer (SBK) berlangsung  antara 24 Juni – 5 juli 2019. Pengumuman SBK tanggal 12 Juli 2019. Selanjutnya tahap seleksi paling penting dan riskan, yaitu Seleksi Wawancara 1  (khusus bagi para pemegang LoA) dilaksanakan pada rentang 17 Juli – 1 Agustus 2019 dan Pengumumannya Seleksi Wawancara 1 pada tanggal 7 Agustus.

Setelah itu, kami para awardee yang sudah akan mulai kuliah di Agustus dan September 2019 (baik dalam dan luar negeri) dikebut untuk langsung mengikuti Persiapan Keberangkatan (PK)  di tanggal 12 – 16 Agustus. itupun ada yang sudah mulai kuliah (Semacam matrikulasi / Orientasi mahasiswa baru)  tangal 12 seperti IPB.

Saya sendiri sepulang PK, sudah harus ke kampus tiap hari untuk Orientasi Mahasiswa. Tapi jangan bayangin kayak ospek jaman SMA ya. Yang ini lebih intelek #heleh. Pokoknya bulan Agustus bagi kami padat banget kayak jalanan Jakarta haha


Baiqlah, karena postingan ini sudah cukup panjang, kita sudahi dulu saja. Postingan ini sebagai gambaran garis besar tentang apa dan bagaimana LPDP itu. Pada  postingan berikutnya, akan saya bahas pengalaman saya di tiap tahapan seleksi LPDP 2019. Semoga bermanfaat. Adios.



Postingan Terkait :

Menembus Simak UI 2019



Postingan Terkait :

Thank You for Reading My Blog!

Kalau tulisan ini bermanfaat, silahkan bagikan ke siapapun yang kalian pikir perlu ikut membaca :)

Comments

10 komentar:

  1. Izin bertanya min, jika kita PNS dan berhasil lolos LPDP apakah kita tetap mendapatkan gaji bulanan sebagai seorang PNS? Tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika kita mendapat besiswa LPDP dan mendapat status TUGAS BELAJAR dari instansi tempat kita bekerja, maka peraturannya gaji pokok tetap didapatkan dengan potongan atau pengurangan tertentu. Tunjangan kinerja pun demikian. Untuk kepastian silahkan tanyakan pihak kepegawaian di masing-masing instansi karena kebijakan antar isntansi bisa berbeda.

      Delete
  2. Izin bertanya kak, kalau misal kita baru lulus PNS 2021, bolehkah langsung mendaftar LPDP ditahun yg sama?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bantu Jawab, untuk CPNS baru bisa mendaftar setelah 2 tahun dari tmt sk 80 nya atau 1 tahun setelah diangkat jadi PNS cmiiw

      Delete
    2. Kalau ini setahu saya kembali ke kebijakan masing-masing instansi. Bisa seperti yang sudah dikawan oleh Mas Azwar, tp bisa juga tidak sama lama waktunya.

      Sebagai contoh di tempat saya, melanjutkan kuliah dari S1 ke S2 paling cepat adalah 4 tahun masa kerja. Namun in variabel penentunya juga banyak. Jadi kalau memang sudah jadi CPNS atau PNS, silahkan tanyakan ke atasan masing-masing.. dan pelajari duku peraturan melanjutkan sekolah di instansi tersebut. Semoga membantu :)

      *maafkan sangat telat membalas. Tesis dulu hehe

      Delete
  3. Kak untuk beasiswa lpdp DN utk mndptkan LoA brrti kita mesti ikut tes masuk pascasrjna kmpus tjuan dulu, kalo lulus br kmpusnya ngsih LoA yg buat dftr lpdp?

    Kalo kita PNS suratt izin dr kepegewaian ny brrti kalo PNS daerah mesti dkluarin dr kpla bkd y kk?

    Untuk dptin kurikulum suatu kmpus klo ga d share d web kmpusnya gmn si kk??
    Mhn bntu info y kk

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. ya betul LoA didapat dari tes masuk kampus tujuan / mekanisme lain yng ditentukan kampus tujuan, TAPI:
      2. Mendaftar LPDP tidak wajib punya LoA dahulu. Boleh saja mendaftar tanpa LoA


      kalau PNS daerah, minimal eselon 2 ya. (Biasanya kepala kantor level provinsi)


      Untuk kurikulum, bisa dicari di web kampusnya. Memang banyak yang bilang kampus dalam negeri suka tidak update kurikulum di halaman web mereka. Kampus luar negeri lebih update. Saran saya, cari kenalan yang sudah kuliah di sana dan minta contekan kurikulumnya. Perlu dicatat bahwa tiap tahun kurikulum bisa berubah. Jadi walau sudah cari info pun, tidak menutup kemungkinan ketika kamu (amin) lulus masuk kampus itu, kurikulum bisa berubah lagi. Semoga membantu ya.


      *maaf telat banget, baru selesai tesis huhu

      Delete
  4. Hallo, Kak Riry. Terimakasih, ya, tulisannya sangat membantu. Semoga aku bisa lulus jugaa. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloo.. semangat yaa.. aamiin semoga dapat ya..

      Delete
  5. Hallo kak, apakah kakak sudah membaca persyaratan LPDP yang terbaru?
    Saya bingung kak, karena ada tulisan yang mengatakan begini "sedang menempuh studi pada semester satu (1) tahun akademik 2021/2022 dan tidak sedang berstatus tugas belajar."

    Itu berarti gimana ya kak? Bisa bantu kasih pencerahan nya ?

    Soalnya saya baca di blog sebelah dibilang harus PNS guru yang tidak sedang bekerja. Jadi intinya gak boleh kerja gitu kak? Emang kalau PNS ikut LPDP gitu ya kak?


    ReplyDelete