New Normal Mahasiswa Pasca


Annyeong!!

Ya, jadilah saya terkena hawa-hawa korea karena terlalu banyak nonton K-Drama akhir-akhir ini. Itu sebentuk pelarian yang dibutuhkan untuk menjaga kewarasan di tengah PSBB, Social Distancing, atau apapun itu namanya yang tengah berlangsung sekarang.

Eh tapi udah telat bahas itu.

The new normal already began. (Walau sepertinya maksa sih)

Saya sedih melihat begitu banyak yang terimbas karena Covid19 secara instan mengentikan perputaran ekonomi negara kita. Gak jauh-jauh liat contohnya, adik laki-laki saya, yang 2 tahun umurnya dibawah saya itu, kerja sebagai senior auditor di hotel bintang lima di Jakarta, take home pay nya nyisa 50 persen ajah. Sementara dia ada tanggungan rumah. Saya hanya bisa menyemangati sambil bersiap siaga backup (akyu kakak yang baik kaaan). 


Selain dia, 3 saudara saya lainnya Alhamdulillah kerjaan aman.  Kami sangat jauh beruntung dibanding yang lain dan makanya nggak henti-hentinya kami sekeluarga bersyukur sampai hari ini. We now learn to give more. Jadi new normal yang katanya dipaksa ini menurut hemat saya memang tuntutan ekonomi yang nggak bisa dihindari. Kerasnya, "kamu pilih peluang terkena Covid19 atau kehilangan pekerjaan, makanan dan tempat tinggal?"

Bagi yang bilang "Oh, jadi pemerintah lebih mentingin ekonomi daripada nyawa rakyatnya?", please understand bahwa ekonomi yang jatuh terlalu dalam bisa menghilangkan nyawa lebih banyak bahkan yang belum sempat dilahirkan. 

Atau ada yang bilang "Ekonomi tuh masih bisa dibalikin, kalo nyawa tuh nggak bisa!", betul sih gan betul, tapi dalam keadaan begini, masih tanpa vaksin, negara kita nggak sanggup backup warga miskin lebih dari sekian bulan. Terus, bagaimana nasib masyarakat yang makan hari itu ditentukan oleh kegiatan ekonominya hari itu juga?

Mungkin bagi kelompok seperti kalian  saya yang terpaksa di rumah dalam 3-6 bulan full pun masih bisa makan-tidur-belajar/kerja dengan tenang karena tiap tanggal 1 gaji otomatis masuk, gampang aja komen begitu. Sayangnya yang seperti saya itu hanya sebagian, lebih banyak yang tekanan finansialnya tidak memungkinkan. So, karena pemerintah dah terlanjur memulai new normal, lets adapt. karena kalo kata bukunya Rhenald Kasali yang berjudul The Great Shifting,

Lebih baik pegang kendali daripada dikuasai
Kendalikan dirimu dan keluargamu atas normal yang baru huehehe


Balik ke judul  tulisan ini, new normal bagi mahasiswa, ya maksudnya saya sih sebenernya saya ya. Bukan cuma para pekerja yang harus adaptasi dengan Work From Home, kami para mahasiswa juga harus terbiasa Learn From Home yang............. menurut pendapat pribadi saya sangat tidak kondusif.


Gimana mau kondusif dong kalo zoom atau google class nya tiba-tiba putus, berkali kali. Suara dosen naik turun kadang kresek-kresek. Yang ditatap adalah pipi dan dagu dosen yang kadang gelap kadang terang. Sementara temen-temen sekelas mematikan video dan hanya tampil ketika diminta dengan alasan internet nggak stabil. Sangat tidak menarik. Saya bahkan beberapa kali tidur saat kelas. tidur full tidur karena nggak tahan dengan suasana kelas online yang lebih mirip siaran radio lama.


Belum lagi tugas yang segunung sementara sumber yang bisa diakses terbatas. Biarpun kampus saya langganan banyak jurnal dan sumber-sumber prosiding online, tapi tentu ada banyak buku, karya akhir/tesis yang hanya ada di perpustakaan. Sulit sekali buat kami, terutama yang mahasiswa pascasarjana ini menyelesaikan tugas. Sungguh referensi itu adalah komponen yang sangat penting dalam penyelesaian tugas 😭

Belum lagi karena kondisi yang memaksa tidak keluar rumah, saya jadi amnesia hari, tanggal dan waktu. Kadang kaget bangun eh udah jam setengah 2 siang (jam 1 nya ada kuis online pula, lewat!), kadang juga kaget mau tidur eh udah jam 3 pagi. Hancurlah pokoknya 🙈

Setelah beberapa eksperimen akhirnya jam biologis saya bisa kembali seperti semula, dan akhir-akhir ini udah bisa fokus kerjain tugas dan belajar buat UAS. UAS online yang kadang semi offline juga. Jadi sekarang saya bisa simpulkan apa-apa yang penting bagi para mahasiswa pasca di masa begini agar tetap bisa melaksanakan perkuliahan dengan baik:

  1. Internet Stabil + Kuota: Berbahagialah yang nge kos nya free wifi, kuotamu aman. Sumpah lumayan sih makan kuotanya  kalo tiap hari zoom/google meet 2-6 jam mah. Belum lagi kerjain tugas dan akses sumber sana-sini. Nggak bisa ditawar ini mah
  2. Target Harian: Targetin either itu target cicil tugas, target cicil rangkuman materi, target cici apa kek pokoknya targetin! kalo nggak bisa per hari ya per dua hari, nggak bisa juga per minggu deh. Tapi ini riskan yah gaes apalagi klo tugas lagi banyak. Dan komit! karena kita nggak masuk kelas beneran jadi tidak ada 'pengingat' apa-apa yang harus dikerjakan dan dipelajari. Mostly saya tau batas tugas,materi  kuis dll adalah ketika ngobrol bersama teman sekelas sebelum atau selepas kelas. Dan kini kemewahan itu hilang
  3. Waktu Belajar Khusus: 1-2 jam per hari buat cicil tugas atau rangkum materi. Disarankan memasang handphone dalam mode airplane biar nggak ada sitraksi. Yang punya anak disarankan nidurin anak dulu katanya. Dan Komit! again, karena kita nggak masuk kelas beneran, sementara kelas online nggak optimal, kita butuh waktu belajar khusus kalo nggak mau ketinggalan tugas, kuis atau ujian
  4. Tempat Belajar Khusus: Pilih pojokan paling khusyuk, jangan kasur kalo bisa. Pojokan ini juga berfungsi sebagai singgasana saat zoom/google class kitah.
  5. Up to Date Info Kampus: Tiap hari pastikan cek grup kelas atau web kampus. Perubahan apapun baik jadwal pengumpulan tugas, ujian, penting diketahui karena nggak ada lagi jalur komunikasi lain.
  6. Ingat Kuliah ada Batas Waktu: terutama yang dibiayai beasiswa, jangan sampe harus nanggung kelebihan semester pake duit sendiri. Atau yang bayar sendiri, jangan mau terpaksa  lama-lama karena kita 'longgar' belajarnya saat keadaan begini.



Saya yakin para mahasiswa udah paham bener hal-hal diatas cama realisasinya susah lah pasti. Selalu ingat yang nomor 6 kalau semangat udah kendor. Ada nomor 7 nya sih: jangan lupa menghibur diri. Tapi itu sepertinya adalah skill yang sudah banyak dikuasai. 


Masih banyak yang mau saya tulis, tapi ada tugas yang masih menunggu dan besok juga sudah minggu UAS. Jadi saya cukupkan dulu.




Thank You for Reading My Blog!

Kalau tulisan ini bermanfaat, silahkan bagikan ke siapapun yang kalian pikir perlu ikut membaca :)

Comments

    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment